Batu Akik Lumut Suliki Sumbar Masih Eksis Hingga Sekarang

Kabar Sumbar15 Dilihat

SUMBARPOS.COM (SPC), PAYAKUMBUH – Saat gempita batu akik meredup sejak di awal tahun 2016 ini, tapi geliatnya masih terasa dan boleh dikatakan bertahan hingga sekarang di Kota Payakumbuh.

Dilansir dari Go Sumbar, hal ini dibuktikan dengan masih eksisnya komunitas kolektor batu akik di Kafe Tanarawa Sukarno Hatta Payakumbuh (12/6). Di Mereka yang setia melestarikan dan mengenalkan kepada dunia luar akan batu lumut terutama lumut Suliki (moss agate of suliki) tersebut.

Mereka yang tetap beraktifitas terhadap Lumut Suliki itu terdiri dari Bobby Abinoa, Betta Kharisma, Angga, Windra Gemslovers, Amransyah Fathurahman, Anggi Afian, Pak Agus serta beberapa yang lainnya.

Salah satu prestasi yang telah diraih adalah batu lumut milik Betta Karisma yang dibawa tim yang diketuai oleh Amransyah Fathurahman menjadi juara 1 dalam Kejurnas Session 2 Indonesian Gemstone (IGS) yang diadakan 24-29 Mei di Mall Season City Jakarta. Kategori yang dimenangkan adalah Moss Agate (Lumut) dengan nama batunya Green Moss Agate Suliki.

“Kami komit untuk tetap menjadikan batu Lumut Suliki sebagai primadona dalam dunia batu akik di Payakumbuh, kapan lagi kita mencintai sumber daya alam dari kampung kita sendiri,  “ujar Betta (26 th), salah seorang kolektor yang berhasil bertransaksi dengan pembeli dari Bahrain senilai 35 juta beberapa waktu yang lalu.

Transaksi online menjadi salah satu cara kami mengenalkan lumut Suliki kepada dunia luar, kami pernah bertransaksi dengan pembeli dari Malaysia, Singapura bahkan dengan orang Panama, tambah Bobby.

Di saat yang sama Amransyah Fathurahman juga mengharapkan peran pemerintah baik kabupaten maupun kota untuk ikut kiranya membuat program atau kebijakan menyangkut keberadaan batu akik lumut ini. Dengan begitu Batu Lumut Suliki bisa menjadi salah satu ikon Luak Nan Bungsu kedepannya, harapnya.

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Yanuar Gazali, SE anggota DPRD Kota Payakumbuh yang juga penggemar dan pencinta batu akik lumut, dengan sangat antusias dia sangat mendukung apabila nantinya batu Lumut Suliki menjadi ikon Luak Nan Bungsu. Saya sangat bangga membawa batu Lumut Suliki sebagai cindera mata apabila ada kunjungan kerja ke daerah lain, ujarnya.

Share

Tinggalkan Balasan