Memelihara Kalajengking: Hobi Unik yang Sedang Naik Daun

Lifestyle12 Dilihat

Bagi sebagian orang, memelihara kucing atau anjing mungkin sudah biasa. Namun, ada pula yang memilih jalur berbeda dengan memelihara hewan eksotis, salah satunya kalajengking. Hewan berpenampilan sangar dengan ekor melengkung dan sengat beracun ini kini justru digemari sebagai koleksi, terutama oleh mereka yang menyukai tantangan dan keunikan.

Pesona Kalajengking bagi Penghobi

Kalajengking memiliki daya tarik yang sulit diabaikan. Tubuhnya yang berotot, capit kokoh, serta gerakan tenangnya memberi kesan misterius sekaligus menawan. Bagi para penghobi, kalajengking bukan hanya sekadar peliharaan, tetapi juga simbol keberanian. Beberapa jenis yang populer dipelihara adalah Emperor Scorpion (Pandinus imperator) asal Afrika Barat dan Asian Forest Scorpion (Heterometrus sp.) yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Keduanya digemari karena ukurannya besar, warnanya menarik, dan cenderung lebih jinak dibanding spesies lain.

Perawatan Kalajengking dalam Terarium

Untuk memelihara kalajengking, dibutuhkan wadah berupa terarium dengan sirkulasi udara baik. Lantai kandang bisa diisi tanah lembap, serbuk kelapa, atau pasir sesuai habitat aslinya. Kalajengking termasuk hewan malam (nokturnal), sehingga mereka lebih aktif pada malam hari dan membutuhkan tempat bersembunyi di siang hari, seperti batang kayu atau bebatuan.

Pakan utamanya adalah serangga hidup, misalnya jangkrik, ulat hongkong, atau kecoa dubia. Memberi makan satu hingga dua kali dalam seminggu sudah cukup. Hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan pakan bebas pestisida agar tidak membahayakan kesehatan kalajengking.

Risiko dan Kehati-hatian

Meski bisa dipelihara, kalajengking tetaplah hewan beracun. Sengatannya memang jarang mematikan, terutama pada spesies yang umum dijadikan peliharaan, tetapi tetap bisa menimbulkan rasa sakit, reaksi alergi, atau pembengkakan. Karena itu, pemilik sebaiknya tidak menyentuh kalajengking secara langsung. Penggunaan alat bantu seperti pinset panjang atau sarung tangan khusus lebih aman untuk meminimalisir risiko.

Kalajengking dalam Dunia Penelitian

Selain menjadi hewan koleksi, kalajengking juga memiliki nilai ilmiah. Racunnya mengandung senyawa bioaktif yang tengah diteliti potensinya untuk pengobatan, mulai dari terapi kanker hingga antibiotik baru. Fakta ini membuat kalajengking semakin menarik, bukan hanya bagi penghobi, tetapi juga bagi kalangan peneliti.

Hobi yang Penuh Tanggung Jawab

Memelihara kalajengking bukan sekadar tren unik, melainkan sebuah tanggung jawab. Hewan ini membutuhkan perawatan khusus, kesabaran, dan pengetahuan memadai agar bisa hidup sehat di lingkungan buatan. Bagi pecinta hewan eksotis yang menyukai tantangan, kalajengking bisa menjadi pilihan hobi yang berbeda dan penuh pengalaman berkesan.