Gerombolan Pelajar Serang Sekolah Lain, Seorang Guru Terluka

Kabar Sumbar93 Dilihat

SUMBAR POS.COM(SPC),SLEMAN- Puluhan pelajar dari beberapa sekolah yang tergabung dalam geng melakukan penyerangan di Pakem, Sleman.

Satu orang guru, Dwi Astuti (35), guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pakem, terluka dalam kejadian tersebut.

Pada kejadian itu, polisi mengamankan sembilan orang pelajar yakni HGR, RBA, GPR, AGA, RIH, RDA, DNT, ADT dan MSI dari salah satu sekolah di Sleman.

Kemudian RDW yang merupakan pelajar salah satu SMP di Klaten. Setelah mendapatkan pembinaan kesembilan pelajar itu lantas dipulangkan.

“Tidak ada tersangka, karena yang diamankan ini rupanya yang diserang. Kalau pelakunya setelah menyerang langsung kabur,” ungkap Kapolsek Pakem Kompol Sudaryanto, Senin (1/8/2016).

Kejadian tawuran itu terjadi saat rombongan puluhan pelajar mengendarai sepeda motor, Sabtu (30/7/2016), melintasi kawasan Harjobinangun Pakem Sleman.

Rombongan datang dari arah selatan menuju utara jalan desa yang tembus ke Jalan Turi-Pakem.

Saat itu, rombongan geng pelajar melewati dua sekolah, MAN Pakem dan sebuah SMK swasta, yang kebetulan berada di jalur tersebut.

Tiba-tiba rombongan pelajar melempari gedung MAN Pakem dengan batu dan botol. Seorang guru terkena lemparan di bagian keningnya.

“Ada satu guru gang luka memar di bagian kepala akibat peristiwa tersebut,” kata Kapolsek menambahkan.

Setelah melempari MAN Pakem, rombongan menyerang sejumlah pelajar salah satu SMK yang sedang nongkrong di sebuah warung tidak jauh dari TKP pertama.

Ketika itu pelajar sempat memberikan perlawanan. Tetapi karena kalah jumlah, mereka kemudian melarikan diri.

Polisi yang mendapatkan laporan kejadian itu langsung menuju TKP. Barang bukti berupa kayu sepanjang 1,5 meter dengan diameter delapan sentimeter, pecahan botol, serta tujuh sepeda motor, dan satu celurit diamakan.

“Celurit itu milik pelaku penyerangan. Karena dari yang diamankan itu tidak ada yang mengakui,” ungkapnya.

Terkait pihak pelaku penyerangan, saat ini polisi masih melakukan penyelidik

 

(KOMPAS)

Tinggalkan Balasan