Untukmu yang Sedang Resah Menjalani Kehidupan Ini

Islampedia4 Dilihat

SAHABATKU yang aku cintai, kalianlah alasan aku masih berdiri dan diberi kehidupan hingga hari ini. Karena rasa sayang dan keprihatinanku kepada kalian, aku tuliskan risalah ini — semoga bisa menjadi penyejuk hati di tengah keresahan hidup.

Banyak di antara kita merasa gelisah: tentang pekerjaan, penghasilan, jabatan, atau masa depan yang terasa tidak pasti. Namun, para guru kita dulu sudah memberi nasihat indah:

“Kalau ingin menangkap ayam, jangan dikejar. Kita hanya akan lelah, dan ayam itu malah lari menjauh. Berilah ia beras, nanti ia akan datang dengan rela.”

Begitulah rezeki bekerja. Ia tidak perlu dikejar dengan gelisah, cukup dijemput dengan amal baik dan hati yang ikhlas. Kalau kita mau berbagi, memberi sedekah, menolong sesama — maka rezeki yang berkah akan datang menghampiri tepat pada waktunya.

Guru-guru kita juga berkata:

“Kalau ingin memelihara kupu-kupu, jangan tangkap kupu-kupunya. Tapi tanamlah bunga, maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya.”

Maksudnya, jangan kejar kebahagiaan secara paksa. Tanamlah kebaikan dan kejujuran dalam hidupmu. Orang yang menanam kebajikan akan didatangi kebahagiaan, keberuntungan, bahkan hal-hal indah lain yang tak pernah disangka.

Untukmu yang sedang tertatih mengejar dunia, berhentilah sejenak. Ambil napas, dan dengarkan pesan Rasulullah SAW dalam hadits Qudsi berikut:

“Wahai anak Adam, janganlah engkau takut kepada manusia yang berkuasa, selama kekuasaan-Ku masih ada. Dan kekuasaan-Ku tidak akan pernah berakhir.”

“Janganlah engkau khawatir dengan rezekimu, karena gudang rezeki-Ku tidak akan pernah habis.”

Pesan ini mengingatkan kita bahwa tidak perlu takut kehilangan pekerjaan, jabatan, atau peluang, sebab semua sudah diatur oleh Allah dengan penuh kasih.

Dalam hadits Qudsi itu, Allah juga berfirman:

“Aku telah menetapkan rezekimu, maka janganlah engkau terlalu penat mencarinya. Jika engkau ridha dengan pembagian-Ku, Aku akan menenangkan hatimu. Tapi jika engkau tidak ridha, Aku akan buat engkau terus berlari mengejar dunia seperti hewan di padang, dan engkau tetap tidak akan mendapatkan apa-apa selain yang sudah Aku tetapkan.”

Artinya, ketenangan tidak datang dari banyaknya harta, tapi dari hati yang ikhlas menerima ketentuan Allah. Saat kita ridha, hidup terasa ringan; tapi saat kita menolak, hidup menjadi beban.

Allah juga berfirman:

“Aku tidak lupa kepada orang yang berbuat dosa. Maka bagaimana mungkin Aku lupa kepada orang yang taat?”

Betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Bahkan kepada yang berbuat salah, Allah masih memberi kesempatan untuk kembali. Maka, jangan pernah berpikir bahwa Allah melupakanmu — Dia selalu ada, bahkan dalam air matamu yang jatuh di malam sunyi.

Allah menutup hadits Qudsi ini dengan kalimat yang penuh cinta: “Wahai anak Adam, Aku mencintaimu. Maka demi hak-Ku atasmu, jadilah engkau orang yang mencintai-Ku.”

Cinta Allah begitu luas, melebihi segala kesedihan dan keresahan hidupmu. Jika kita mencintai-Nya, maka segala yang terasa berat akan menjadi ringan, dan segala ketakutan akan berubah menjadi harapan.

Sahabatku, Jangan kejar dunia dengan cemas. Tanamlah kebaikan, tebarkan kejujuran, dan percayalah pada pembagian Allah. Dia tidak pernah lupa, tidak pernah terlambat, dan tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.

“Jika engkau mencari-Ku, engkau akan menemukan-Ku. Dan jika engkau kehilangan-Ku, maka engkau kehilangan seluruh kebaikan.”

Semoga cinta Allah menjadi cahaya dalam langkah kita, penenang di setiap resah, dan pengingat bahwa semua yang kita cari, sesungguhnya sudah ada di sisi-Nya.***


Risalah dari H. Derajat | Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita | Seluruh materi dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.