Trading Saham, Forex, dan Kripto Lebih Mudah dengan 5 Aplikasi Ini

Teknologi8 Dilihat

Tahun 2025 menjadi momentum yang menarik bagi dunia investasi. Meskipun dunia sempat dihadang gejolak makroekonomi dan tekanan tarif global, bursa saham AS dan aset kripto malah mencatatkan kinerja impresif. Indeks S&P 500 telah naik sekitar 9,5% sejak awal tahun, sedangkan Bitcoin dan Ethereum melesat masing-masing 30,3% dan 42,5%. Bahkan, Bitcoin sukses mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) sebanyak empat kali.

Situasi ini semakin diperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang dijadwalkan pada 17 September 2025, dengan probabilitas mencapai lebih dari 80% hingga mendekati 96% menurut data CME FedWatch Tool. Kondisi tersebut menjadi katalis positif bagi investor global dan domestik untuk memanfaatkan momentum tersebut dengan strategi diversifikasi aset—meliputi saham Amerika, ETF, reksa dana, emas, atau kripto.

Dalam konteks ini, pemilihan aplikasi trading yang tepat menjadi krusial. Berikut lima platform investasi yang menonjol sepanjang tahun ini:

1. Pluang – Ekosistem Investasi Lengkap dan Terpercaya

Pluang berhasil menyedot perhatian dengan jumlah pengguna lebih dari 12 juta dan dukungan regulator dari Bappebti serta OJK . Platform ini menghadirkan lebih dari 1.000 produk investasi, termasuk crypto, saham AS & ETF, emas, reksa dana, hingga futures dan opsi saham Amerika.

Fitur unggulannya antara lain:

  • Trading 24 jam untuk saham Amerika, memungkinkan akses ke saham seperti Nvidia, Google, dan Microsoft tanpa harus menunggu jam pasar AS

  • USD Yield hingga 4,13% per tahun — dana dalam USD tetap tumbuh meski tidak digunakan Leverage hingga 25× untuk crypto futures dan 4× untuk saham/ETF AS, dilengkapi fasilitas risk management seperti advanced order, take profit, stop-loss, serta akses gratis ke platform TradingView berbasis web 

  • Edukasi melalui Pluang Academy yang menyediakan video dan artikel ringkas namun informatif

2. Coinbase – Platform Global dengan Likuiditas Tinggi

Coinbase menjadi salah satu crypto exchange terbesar yang terdaftar di NASDAQ. Aksesnya ke ribuan aset digital—mulai dari Bitcoin, Ethereum hingga berbagai token DeFi dan NFT—menjadikannya favorit kalangan global. Namun, karena belum teregulasi oleh Bappebti atau OJK, pengguna di Indonesia perlu mempertimbangkan aspek risiko hukum.

3. Nanovest – Trading Multi-Aset dengan Biaya Ringan

Nanovest menawarkan platform multi-aset yang tersedia di Indonesia, meliputi saham global, kripto, hingga emas digital, dengan fitur unggul seperti fitur “NanoShield Security”, transfer aset digital gratis, investasi mulai dari Rp5.000, serta asuransi dana melalui Sinarmas. Meski menawarkan komisi 0%, pengguna tetap harus memperhitungkan biaya backend seperti exchange fee atau broker fee.

4. Mandiri Sekuritas (MOST) – Pilihan Saham Lokal Andal

MOST, aplikasi trading dari Mandiri Sekuritas, menghadirkan layanan yang mudah diakses—termasuk melalui SMS (SMSay)—dengan dukungan riset dan analisis pasar harian. Integrasi erat dengan layanan perbankan Bank Mandiri juga menambah kenyamanan. Namun, trader perlu waspada terhadap risiko likuiditas dan potensi gangguan teknis dalam eksekusi order.

5. OctaFX – Alternatif Forex dan Komoditas Internasional

OctaFX populer di kalangan trader internasional berkat spread rendah, akun tanpa swap, leverage tinggi hingga 1:500, dan akun demo untuk latihan. Sayangnya, karena hanya teregulasi di luar negeri (oleh CySEC dan FSCA), pengguna di Indonesia tidak bisa mengajukan aduan ke regulator lokal jika terjadi sengketa.

Tips Memilih Aplikasi Trading yang Tepat

  • Utamakan platform dengan izin resmi dari OJK atau Bappebti demi perlindungan legal.

  • Pertimbangkan struktur biaya, minimum deposit, dan kelengkapan fitur seperti leverage, staking, atau edukasi.

  • Keamanan data dan dana harus jelas—lebih baik jika ada fitur sandbox/demo.

  • Manfaatkan akun demo atau modul edukasi sebelum melakukan trading nyata.

Sumber: Detik.com