Moeldoko Siap Hadirkan 75 Persen Wajah Baru

Olahraga117 Dilihat

JAKARTA ,SUMBARPOS.COM – Moeldoko akan merombak kepengurusan hingga 75 persen jika terpilih sebagai pimpinan PSSI.

Untuk menentukan figur-figur yang layak, Moeldoko akan menerapkan 3R (recruit, retain, dan remove) sebagai landasan.

Sebagai salah satu calon Ketum PSSI 2016-2020 yang akan bertarung dalam Kongres Pemilihan di Jakarta, 10 November mendatang, Moeldoko terus melakukan berbagai persiapan penunjang jika nantinya terpilih.

Salah satu program yang saat ini rutin dilakukan adalah Moeldoko Mendengar.

Lewat Moeldoko Mendengar, mantan Panglima TNI itu menegaskan akan melakukan perubahan besar-besaran dalam struktur kepengurusannya nanti.

“Saya akan merombak  komposisi pengurus PSSI dan melibatkan sampai 75 persen wajah-wajah baru. Hal tersebut saya lakukan dengan mengedepakan filosofi 3R. Dan setelah saya menjalankan program mendengar masukan-masukan dari berbagai elemen sepak bola Indonesia,” ungkap Moeldoko, Selasa (19/10).

“Wajah-wajah baru di dalam kepengurusan PSSI perlu dilakukan untuk memiliki daya ungkit dalam budaya kerja yang tinggi. Perubahan pun dilakukan demi menjawab dinamika tantangan lingkungan yang juga telah berubah begitu cepat,” sambung Moeldoko.

Hadirnya 75 persen wajah-wajah baru dan menerapkan 3R dalam membentuk kepengurusan sekaligus membantah bahwa dirinya bakal menggunakan jasa semua sosok yang menghuni PSSI sebelumnya.

“Dan saya akan tetap konsisten menjalankan slogan Football For All,” lanjutnya.

Selain itu, Moeldoko juga menampik tidak memiliki semangat nusantara. Dia mengaku ingin menampung orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia jika terpilih sebagai Ketum PSSI.

Syaratnya, orang-orang tersebut harus memiliki kemampuan bagus dan sejalan dengan visi misi Moeldoko.

“Indonesia itu terdiri banyak daerah. Di setiap daerah tentu ada yang sangat paham dengan sepak bola. Mereka ingin saya rangkul. Saya selalu berprinsip, kesuksesan tidak diraih sendirian. Sukses itu bersama-sama, bahu-membahu,” tandas peraih Bintang Adhi Makayasa 1981 itu

 

(jpnn)

Tinggalkan Balasan