Manfaat Garam bagi Tubuh: Pentingnya Konsumsi dalam Takaran Tepat

Kesehatan9 Dilihat

Selama ini garam sering dianggap sebagai penyebab berbagai penyakit, terutama tekanan darah tinggi. Tidak jarang, banyak orang mencoba menghindari garam sama sekali demi menjaga kesehatan. Padahal, tubuh manusia tetap membutuhkan garam dalam jumlah yang cukup agar bisa berfungsi dengan baik. Kandungan utama dalam garam adalah natrium, yang memiliki peranan vital dalam mengatur cairan tubuh, menjaga fungsi saraf, serta mendukung kerja otot. Dengan kata lain, garam bukanlah musuh yang harus dihindari total, melainkan zat penting yang harus dikonsumsi dengan bijak.

Natrium bekerja sebagai elektrolit yang membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel. Tanpa asupan natrium yang memadai, tubuh dapat mengalami gangguan metabolisme hingga dehidrasi. Garam juga berfungsi sebagai pendukung utama dalam proses penghantaran impuls saraf. Aktivitas sederhana seperti menggerakkan tangan atau berpikir cepat membutuhkan sistem saraf yang sehat, dan hal itu tidak bisa lepas dari peran natrium. Begitu juga dengan otot, termasuk otot jantung, yang kontraksinya bergantung pada kestabilan kadar natrium dalam tubuh.

Kekurangan garam bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, mulai dari kelelahan, sakit kepala, mual, hingga kram otot. Dalam kondisi ekstrem, seseorang bisa mengalami hiponatremia, yaitu keadaan ketika kadar natrium dalam darah terlalu rendah. Hiponatremia berbahaya karena dapat memengaruhi fungsi otak, menimbulkan kebingungan, kejang, bahkan berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang kehilangan banyak cairan akibat berkeringat, muntah, atau diare, tanpa diimbangi dengan asupan natrium yang cukup.

Namun, bukan berarti garam boleh dikonsumsi berlebihan. Asupan yang terlalu tinggi justru bisa memicu hipertensi, meningkatkan risiko penyakit jantung, serta mengganggu fungsi ginjal. Oleh karena itu, kuncinya terletak pada keseimbangan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi garam harian tidak lebih dari lima gram, atau setara dengan satu sendok teh. Jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

Permasalahannya, banyak orang sering tidak sadar bahwa mereka mengonsumsi garam lebih dari yang dianjurkan. Makanan olahan, camilan kemasan, saus instan, hingga makanan cepat saji umumnya mengandung natrium yang sangat tinggi. Karena itu, membatasi konsumsi makanan siap saji dan lebih banyak mengandalkan masakan rumah bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga kadar garam tetap seimbang.

Selain membatasi, ada kalanya tubuh justru memerlukan tambahan asupan garam, terutama ketika banyak kehilangan cairan. Orang yang berolahraga intens atau bekerja di bawah terik matahari biasanya berkeringat lebih banyak, sehingga tubuh kehilangan elektrolit. Dalam kondisi ini, minuman yang mengandung elektrolit dapat membantu mengganti cairan sekaligus menjaga kadar natrium agar tetap stabil.

Pada akhirnya, garam tidak bisa dipandang hanya dari sisi negatif. Ia adalah bagian penting dari nutrisi yang membantu tubuh tetap sehat. Mengurangi konsumsi garam memang perlu dilakukan bagi yang berisiko hipertensi, tetapi menghilangkannya sama sekali justru bisa berbahaya. Dengan pemahaman yang benar, garam bisa menjadi sahabat tubuh yang menjaga keseimbangan cairan, menstabilkan tekanan darah, serta mendukung kerja saraf dan otot setiap hari.