LUBUKBAJA ,SUMBARPOS.COM – Dua pelaku jambret, bernama Romi M, 26, dan Berkat S, 22, dibekuk jajaran Polsek Lubukbaja, Selasa (4/10). Keduanya tertangkap tangan tengah beraksi di jalan Bunga Raya atau tepatnya di depan Batam City Square (BCS) Mall.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Suzuki Satria FU dan tas. Selain itu, 4 unit ponsel dan kartu identitas korban.
Kapolsek Lubukbaja, AKP I Putu Bayu Pati mengatakan penangkapan pelaku berdasarkan laporan korban pada Rabu (28/9) pagi. Korban pasangan suami istri (pasutri) Rudi dan Lisda dijambret pelaku di terowongan Pelita.
“Dari laporan itu, kita langsung melakukan penyelidikan. Dan kita dapati identitas pelaku,” ujar Putu di Mapolsek Lubukbaja, seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (6/10).
Putu menambahkan sebelum melakukan penangkapan, pihaknya membuntuti pelaku. Namun, saat ditangkap, pelaku berusaha kabur sehingga dilumpuhkan dengan tembakan ke bagian kaki.
“Pelaku berusaha kabur dan melakukan perlawanan. Keduanya terpaksa kita tembak,” katanya.
Pelaku punya peran berbeda dalam kejahatan itu. Romi bertugas sebagai joki atau membawa sepeda motor, dan Berkat sebagai eksekutor atau penarik tas korban. Bahkan, Romi sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus jambret sejak tahun 2014.
“Dia (Romi) sudah lama DPO. Karena dalam menjambret, dia kerap melukai korbannya,” pungkasnya.
Sementara dari pengakuan Romi, ia sudah menjambret selama dua tahun dan beraksi di wilayah Batacenter dan Lubukbaja. Terhitung, dalam dua bulan lalu ia sudah beraksi selama 11 kali.
“Karena tidak ada kerjaan, makanya menjambret. Biasanya setelah menjambret barangnya dijual dan sembunyi,” ujar warga Kavling Mangsang, Seibeduk ini.
Dia mengaku sengaja memutari jalanan di Batam untuk mencari target khususnya pengendara sepeda motor wanita. “Kalau rasanya mudah tas diambil, langsung sepeda motornya dipepet dan ditarik,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Berkat. Ia mengaku sengaja menjambret untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari. “Uang pas-pasan. Kalau hasil jambret, ditawar ke orang,” pungkasnya.
(jpnn)