Sabun Asal Indonesia Terkenal di Dakar

Dunia13 Dilihat
SUMBARPOS.COM (SPC), LONDON – Duta Besar RI Dakar Mansyur Pangeran, mengadakan pertemuan dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Senegal, Serign Mboup, dan Ketua KADIN untuk Region Thies, Modou Diop, untuk mempromosikan potensi ekonomi Indonesia.
Dilansir dari Antara, dalam pertemuan tersebut Dubes Mansyur Pangeran mengatakan kepada Antara London, Rabu, bahwa ia juga menjajaki peluang kerja sama di berbagai sektor bagi peningkatan hubungan ekonomi Indonesia-Senegal dan mempromosikan kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016.
Dubes RI menyampaikan Indonesia merupakan salah satu negara kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Asia, produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia, serta produsen kakao dan karet terbesar di dunia.
Dikatakan, Indonesia memiliki berbagai industri manufaktur yang mempunyai standar kualitas ekspor dan kompetitif serta beberapa industri strategis yang sedang berkembang pesat dan berorientasi pada ekspor, antara lain PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad, PT. PAL dan PT. INKA.
Ketua KADIN Senegal yang mengkoordinasi 14 KADIN di Senegal menyampaikan sebagian besar pengusaha Senegal mengetahui potensi ekonomi Indonesia yang besar.
Namun, katanya, jarak yang cukup jauh menjadi tantangan bagi Senegal dalam melakukan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Walau demikian, pihaknya tetap bekerja sama dengan KBRI Dakar mempromosikan berbagai potensi dan produk komoditas Indonesia di Senegal.
Serign Mboup menjanjikan kepada Dubes menggalang pengusaha Senegal untuk hadir pada pameran TEI 2016 yang digelar di Jakarta.
Dikatakannya Senegal bekerja sama dengan perusahaan Indonesia mengimpor produk deterjen dan sabun “So Klin” sejak 1994. Produk “So Klin” digemari di Senegal dan perusahaannya mengimpor sekitar enam sampai tujuh kontainer 40 feet setiap bulan. Selain produk deterjen, perusahaannya juga mengimpor peralatan mesin pembungkus deterjen dan sabun dari Indonesia.
Dubes RI juga melakukan pertemuan dengan Ketua KADIN Thies, provinsi terbesar kedua setelah Dakar. Dalam pertemuan tersebut, Dubes menyampaikan berbagai potensi ekonomi Indonesia dan mengajak pengusaha di kota Thies dan wilayah sekitarnya melakukan kerja sama dengan Indonesia.
Ketua KADIN Thies, Modou Diop, menyampaikan harapannya agar pengusaha Indonesia dapat melakukan investasi ke Senegal mengembangkan kota Thies dan wilayah sekitarnya, khususnya di bidang pertambangan terutama fosfate.
Ketua KADIN Thies mengatakan akan terus bekerja sama dan mendukung KBRI dalam mempromosikan produk Indonesia di Senegal, khususnya di Thies dan wilayah sekitarnya. Sejak tahun 2013 KADIN Region Thies aktif berkolaborasi dengan KBRI dalam mengenalkan produk Indonesia sekaligus mempromosikan event Trade Expo Indonesia pada berbagai pameran perdagangan di Thies.
Selain Thies, Dubes melakukan kegiatan promosi ke provinsi lainnya di Senegal untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-Senegal yang baru mencapai 80 juta dolar AS pada tahun 2015.
Provinsi Thies merupakan pintu masuk jalur darat ke ibu kota Dakar yang memiliki potensi besar di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, industri dan pertambangan. Wilayah Thies salah satu zona industri yang sedang tumbuh pesat. Modou Diop merupakan pengusaha importir kendaraan dan peralatan elektronik.
Share