SALISMA.COM – Saat sakit menyerang, tak jarang Anda merasa enggan untuk menyantap makanan tertentu. Sebaliknya, sejumlah makanan, yang sebaiknya dihindari ketika sakit, malah terlihat lebih lezat dan akhirnya disantap.
Sebelum membuat keputusan, ada baiknya menyimak anjuran sejumlah ahli berikut dalam memilih makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari kala sakit menyerang.
Diare. Ada banyak penyebab diare. Di antaranya, bisa karena virus ataupun keracunan makanan.
Bila disebabkan oleh dua faktor tersebut, cobalah ikuti diet BRAT seperti yang dianjurkan oleh James Lee, MD, gastroenterolog dari St. Joseph Hospital, Orange, California. Kalaupun simtomnya berlangsung cukup lama, apalagi bila disertai dengan demam, ada darah pada feses, mual atau muntah, segera konsultasikan dengan dokter.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: diet BRAT yang terdiri dari Banana (pisang), Rice(nasi), Applesauce (saus apel), dan Toast(roti panggang). Oat, kentang rebus, biskuit asin, dan ayam panggang tanpa kulit juga menjadi pilihan yang relatif aman untuk dikonsumsi.
Makanan yang sebaiknya dihindari: permen karet yang mengandung sorbitol atau pemanis buatan lainnya yang tidak mudah dicerna serta dapat mencetuskan diare. Makanan lain yang bisa menimbulkan gas serta perut kembung, termasuk bawang bombay, apel, brokoli, kubis, dan kacang-kacangan. Susu juga dapat memperhebat diare, seperti halnya alkohol dan kafein.
Sembelit. Konstipasi atau sembelit dapat terjadi kala tubuh tidak cukup makanan berserat seperti biji-bijian utuh, buah, serta sayur, yang membantu saluran perncernaan. Orang dewasa, dikatakan Dr. Lee, membutuhkan 25-30 gram serat setiap harinya.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: roti biji utuh kaya serat, kacang-kacangan, prune, oat, brokoli, pir, dan apel. Minum 6-8 gelas air per hari juga dapat membantu merangsang pencernaan .
Makanan yang sebaiknya dihindari: cokelat, produk susu, suplemen besi, obat nyeri, dan beberapa obat untuk darah serta antidepresi, dapat memperburuk sembelit.
Mual. Mual akan membuat semua makanan terasa tidak enak. Untungnya, makanan yang tepat dapat membantu menenangkan asam lambung. “Secara umum, lanjut Dr. Lee, buat porsi makanan kecil dan minimalkan aroma yang muncul dari makanan.”
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: biskuit asin atau pretzel, porsi kecil roti kering atau sereal. Teh jahe atau teh lemon, irisan lemon segar atau beku, serta peppermint juga membantu meredakan mual.
Makanan yang sebaiknya dihindari: makanan berminyak, pedas, kafein, alkohol serta minuman berkarbonasi hanya akan membuat rasa mual Anda bertambah buruk.
Radang tenggorokan. Menurut Lauren Slayton, RD, pendiri Foodtrainers.com dan penulisThe Little Book of Thin, ketika mengalami radang tenggorokan, sejumlah makanan bisa melindungi tenggorokan dan meredakan nyeri.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: gabungkan teh peppermint hangat yang memiliki efek analgesik serta anestetik, serta madu Manuka yang diketahui memiliki bahan penyembuh luka. Makanan lunak dan lembut, seperti sup krim, kentang tumbuk, yoghurt, telur orak-arik juga memberi efek menenangkan.
Makanan yang sebaiknya dihindari: minuman panas, makanan keripik kentang, kacang-kacangan, maupun granola. Asamnya jus dari buah serta sayuran segar, seperti jus jeruk, jus anggur, dan lemon juga dapat mengiritasi radang tenggorokan.
Sakit seluruh tubuh. Makanan yang meredakan nyeri otot akan bergantung pada penyebab khusus dari sakit tubuh tersebut. Demikian disebukan Kristine Arthur, MD, internis di Orange Coast Memorial Medical Center, Fountain Valley, California. “Untuk nyeri otot umum, makanan yang mengandung magnesium atau kalsium dapat membantu meredakan rasa sakit,” ujarnya.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: makanan mengandung magnesium seperti kacang-kacangan, pisang, sayuran daun hijau, dan alpukat. Makanan tinggi kalsium seperti salmon kaleng, yoghurt, jus jeruk yang diperkaya kalsium juga dapat meredakan kram serta nyeri.
Makanan yang sebaiknya dihindari: segala hal yang membuat dehidrasi akan memperburuk nyeri otot. “Terutama alakohoal dan kafein,” terang Dr. Arthur.
Sakit kepala. Dehidrasi menjadi salah satu dari penyebab sakit kepala. Sehingga, menurut Dr. Arthur, cara terbaiknya adalah menangani penyebab utama dan mengamati bila tindakan tersebut dapat meredakannya.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: air dan sumber cairan lain adalah langkah terbaik untuk meredakannya. “Minum satu botol air dan tunggu selama 20 menit untuk melihat apakah Anda merasa lebih baik,” urai Dr. Arthur.
Kafein sebenarnya dapat membuat Anda dehidrasi. Tetapi ironisnya, dapat membantu dalam dosis kecil. “Untuk setiap satu cangkir teh atau kopi, minum air dalam jumlah yang sama untuk menghindari dehidrasi,” imbuh Dr. Arthur.
Makanan yang sebaiknya dihindari: makanan pemicu sakit kepala termasuk pemanis buatan, MSG (yang juga dijumpai pada saus dan kecap asin), keju tua yang mengandung tiramin, cokelat, anggur merah, hot dog, dan bua kering.
Di dalam tubuh, MSG dimetabolismekan menjadi glutamat, perangsang neurotransmitter di otak. Sementara tiramin berkaitan dengan meningkatnya tekanan darah, yang dapat memicu sakit kepala.
Sakit telinga. Sakit telinga biasanya dibarengi dengan simtom lain. Sehingga, kata Dr. Arthur, tidak berkorelasi dengan satu makanan secara umum. Namun, karena kondisi ini sering terjadi dengan infeksi saluran pernapasan atas, makanan yang meredakan sumbatan dapat membantu nyeri telinga juga.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: cairan bening dan sup ayam meredakan sumbatan dengan melonggarkan mukus di saluran nasal. Asam omega 3 yang dijumpai pada salmon dan kacang-kacangan mengurangi inflamasi dan vitamin C yang dijumpai pada sayuran hijau, beri, serta sitrus akan membantu meningkatkan sistem imunitas.
Makanan yang sebaiknya dihindari: susu yang dapat membuat lendir menjadi kental dan memperburuk sumbatan, dengan yoghurt sebagai perkecualian karena mengandung probiotik. “Jauhi makanan olahan dan kemasan, yang dapat menambah peradangan serta memperpanjang proses pemulihan,” lanjut Dr. Arthur.
Merah dan gatal. Ruam bisa menjadi simtom alergi. Catat secara detail makanan untuk mencari tahu hubungan makanan yang sepertinya memicu ruam.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: asam lemak omega 3 yang terkandung pada ikan laut dalam, kenari, minyak flaxseed, juga makanan tinggi protein, penting untuk kesehatan kulit. “Kulit, lanjut Dr. Arthur, dibentuk oleh protein sehingga diet cukup protein penting untuk sintesis protein kulit.”
Makanan yang sebaknya dihindari: “Makanan yang paling sering menyebabkan gatal adalah kacang-kacangan, cokelat, ikan, tomat, telur, beri, kedelai, dan susu,” ujar Debra Jaliman, MD, dermatolog, dan penulis Skin Rules: Trade Secrets from a Top New York Dermatologist.
Hidung meler. Saat pilek, simtom paling tidak enak adalah hidung meler. Slayton menyarankan, selain mandi dengan air hangat, minum teh hangat. Mungkin tidak memperlambat hidung meler tetap akan membantu Anda merasa lebih baik.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: cobalah teh jahe. Jahe mengandung antioksidan dan antiinflamasi yang membantu membersihkan pilek lebih cepat. “Sari apel dan lemon yang dimasukkan dalam air juga bisa membantu meredakan pilek,” ujar Slayton.
Makanan yang sebaiknya dihindari: makanan berempah yang dengan segera membuat hidung bertambah meler, seperti halnya alkohol.
Hidung tersumbat. Pilek, flu atau infeksi sinus dapat mengiritasi dan membuat pembuluh darah meradang di hidung membuatnya sulit bernapas.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi: Slayton merekomendasikan susu dengan tambahan kunyit, rempah yang mengandung bahan antiinflamasi, di dalamnya. Masukkan dua cangkir susu almond dalam panci dengan satu sendok teh kunyit kering, satu sendok teh jahe kering, dan sedikit lada hitam serta madu. Panaskan sebentar dan diamkan 10 menit. Sajikan selagi hangat.
Makanan yang sebaiknya dihindari: makanan berempah, gula, susu, dan segala jenis makanan yang memicu simtom. (kompas.com)
Post Views: 146